Friday 7 April 2017

ARTIFICIAL INTELEGENCE - METODE PENCARIAN SIMPLE HILL CLIMBING

METODE PENCARIAN SIMPLE HILL CLIMBING

Metode pencarian & pelacakan 
  • Teknik Search menentukan simpul mana yang dibuat lebih dulu dan mana yang kemudian sampai ditemukannya simpul solusi
  • Dari proses search dihasilkan diagram tree, sehingga perlu penjelasan beberapa terminologi diagram tree seperti berikut :
Simpul
Level/Cabang
Path
Parent
Child
Root
Leave
Jumlah Ruang Simpul
Langkah solusi (Solusi)

Pencarian Buta (Blind Search)
Breadth-First Search
Depth-First Search
Pencarian Terbimbing (Heuristics Search)
Generate & Test
Hill Climbing
Best-First Search
Tabu Search
Simulated Annealing
Uniformed Cost Search (UCS)
Greedy Algorithm
A/A* Algorithm

Pendakian Bukit (Hill Climbing)
  • Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan & pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik. 
  • Pembangkitan keadaan berikutnya sangat tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. 
  • Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin.
Simple Hill Climbing
Algoritma
  • Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal.
  • Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan, atau sampai tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang:
  • Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
  • Evaluasi keadaan baru tersebut.
  • Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar.
  • Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang.
  • Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi.
Operator --> Tukar kota ke-i dengan kota ke-j (Tk i,j)
Kasus: TSP
Untuk 4 kota:
Tk 1,2 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-2.
Tk 1,3 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-3.
Tk 1,4 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-4.
Tk 2,3 : tukar kota ke-2 dengan kota ke-3.
Tk 2,4 : tukar kota ke-2 dengan kota ke-4.
Tk 3,4 : tukar kota ke-3 dengan kota ke-4.
Untuk N kota, akan ada operator sebanyak: 


Kasus: Traveling Salesman Problem (TSP). 
Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Ingin diketahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. 


Apabila hanya digunakan 4 operator saja:

Pada simple hill climbing, ada 3 masalah yang mungkin:
Algoritma akan berhenti kalau mencapai nilai optimum local.
Urutan penggunaan operator akan sangat berprngaruh pada penemuan solusi.
Tidak diijinkan untuk melihat satupun langkah sebelumnya.




No comments:

Post a Comment

MATERI PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEMESTER 1 PERTEMUAN KAMIS, 19 DESEMBER 2018

TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Silahkan cari/browsing di internet jurnal nasional atau internasional yang berhubungan...